Presidium Rakyat Menggugat Unjuk Rasa di KPUD Kota Depok

banner 120x600
banner 468x60

Tamperaknews.com – Kota Depok, Jawa Barat – Bertempat di KPUD Kota Depok pada Selasa (27/2/2024) Pukul 09.00 WIB berlangsung unjuk rasa dan orasi yang dilakukan oleh LSM Presidium Rakyat Depok di Kantor KPUD Kota Depok Jl. Margonda Raya No. 379 Kel Pondok Cina Kec Beji Kota Depok. Untuk pengamanan KOMPOL JUPRIONO, SH, MM selaku Kapolsek Beji Polres Metro Depok didampingi Kasat Intelkam KOMPOL ZAINI ABDILLAH ZAINURI, S. Kom, SIK, MM.

banner 325x300

Unjuk rasa tersebut berlangsung pada Pukul 13.00 WIB dengan titik kumpul pemberangkatan massa Presidium Rakyat Menggugat berpusat di Taman K3D,Jl.juanda, Kec.Beji, Kota Depok. Massa berjalan kaki dari titik kumpul menuju Kantor KPUD Kota Depok. Dari Tikpul massa di kawal oleh Sat lantas Polres Metro Depok. Alat peraga yang digunakan adalah:
1 Unit Mobil Sound Pick up Nopol: B- 9748-EAI
– Bendera Hitam
– Bendera Merah Putih
– Pamflet dan spanduk-spanduk yang berisikan Etika Moral cuma Basa Basi, KPU Curang, KPU Jongos Penguasa, Tolak Hasil Sirekap KPU curang, Copot Komisioner KPU dan Dukung Hak Angket DPR RI.

Tampil sebagai orator adalah Visna, dalam orasinya ia menyampaikan, Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh, KPU menyebalkan, berkabungnya Indonesia demokrasi telah mati kita telah merdeka sejak tahun 1949 lahirnya reformasi tetapi KPU telah mengkreditkan kita terhadap azas-asaz demokrasi, KPU telah menjadi jongos-jongos keluarga penguasa, kami Warga Indonesia, kami Warga Depok tidak mendukung kecurangan-kecurangan yang diberitakan dalam penguasa kecurangan yang diviralkan oleh jongos-jongos penguasa, konstitusi adalah milik rakyat Indonesia, konstitusi bukan milik warga, kami rakyat Indonesia, kami warga depok menolak hasil KPU,” tegasnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan dalam orasi, “Kita memilih pemimpin yang dapat memimpin Indonesia, kita tidak memilih pemimpin yang berkuasa, kita mendukung Hak Angket demokrasi,” ujarnya.

Sementara itu orator Boges menyampaikan,
“Kita mendukung hak angket, dan hari ini kita tolak hasil sirekap, konstitusi dijadikan alat untuk para penguasa untuk alat berkuasa, maka rakyat harus bergerak, kita dukung jika di kemudian hari kita dukung hak angket dan terbukti bahwa KPU melakukan kecurangan, tidak selamanya roda ada di atas, kami meminta KPUD keluar untuk menjawab aspirasi kami,” ujarnya.

Sementara itu Hasdan Nover Zandi (Caleg DPR RI Partai PDIP) juga berorasi menyampaikan,
“Kami menolak hasil rekapitulasi apapun baik pilpres maupun legislatif jika dalam hal ini kami tidak ditemui kami akan terus lakukan aksi. Saya minta KPU, kami mempunyai hak dan kami minta rekan-rekan dari Polisi untuk memediasi dengan Pihak KPUD.
Kita akan melakukan proses hukum melalui UU ITE melalui lawyer kami dan mulai hari ini kita dan teman-teman akan melakukan aksi dan apabila DPR melakukan hak angket akan kita dukung, kami menolak hasil sirekap bahwa banyak kekurangan, dan kita ingin konstitusi dikembalikan dengan Hak Angket DPR RI mampu mengembalikan konstitusi dengan benar,” ujarnya.

Lebih lanju Hasdan Nover Candi menyatakan, “Kami sebagai rakyat menolak mentah-mentah karena itu hak kita untuk memilih yang benar, hak kita untuk mengembalikan hak konstitusi,” tegasnya.

Orator keempat Arif menegaskan,
“Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh, ijinkan kami berbicara jika bapak tetap melakukan itu, kita ini tidak bodoh tapi kita dibodohin, kita ini tidak miskin tapi kita ini dimiskinkan oleh sebuah sistem,” paparnya.

Selanjutnya orator Sandi,
“Kami tidak akan berbuat ricuh kami tidak akan berbuat rusuh, apabila KPU mau menemui kami dan mau menerima kami, ada apa dengan Sirekap, di sini ada aktivis 96,97,98 sampai 2000, kami disini mewakili orang-orang yang terzolimi, dengan adanya apa itu Sirekap, siapa itu sirekap, jika negara ini di mulai dengan kebohongan dan manipulasi jangan minta kami turun ke jalan, Bapak-bapak, Ibu-ibu yang bertugas dinistai pemerintah tolong bersikap obyektif, kami tunggu KPU hadir di sini atau kami masuk ke dalam. Kita tidak akan puas selama KPU tidak bertanggungjawab, KPU jangan jadikan sebagai dasar alat yang digunakan untuk melakukan penghitungan semua ini pemerintah pusat telah melakukan pembohongan publik adalah Jokowi.
Hanya ada satu kata dari kita lawan kita hari ini melakukan tes case kepada KPU besok kita akan menambah kekuatan dengan masa yang lebih banyak,” ujarnya.

Pada pukul 14.00 WIB Perwakilan Aksi 6 ora g diterima oleh Ketua KPU Kota Depok.
Dari diskusi tersebut dihasilkan:

Perwakilan aksi memohon dan meminta untuk membuka diri untuk diskusi, dan kami bukan perwakilan partai tetapi dari masyarakat dan kami memohon dan meminta tentang hasil sirekap.
Pengunjukrasa meminta kepada KPU, Bawaslu kami tidak peduli mau siapa yang menang dan yang mereka inginkan kembali ke marwah, dan kami tidak ingin Depok ini hancur kalau aparat penyelenggara ini membuat kecurangan, kalau memang ingin Depok ini aman diharapkan tolong Depok ini dijaga dan kecurangan ini ada dimana-mana dan ini bukan di daerah-daerah saja.

Para perwakilan pengunjuk rasa meminta tolong menyampaikan suara-suara kecurangan di Depok ini dan banyak suara-suara hilang.

Dalam diskusi itu pengunjuk rasa siap membatu dan apabila ada tekanan-tekanan dapat menyampaikan ke mereka.

Atas harapan tersebut Ketua KPUD Kota Depok menyampaikan, “Terima kasih kami mendukung dan aplikasi ini dari pusat. kami mengikuti arahan dari pusat, dan jika memang ada kesalahan itu karena sistem dan apabila ada kesalahan akan kami koreksi, dan itu pasti akan terbaca disistem. Dan sudah pernah kami lakukan baik di media. Dan kami akan tetap menjaga ketertiban di Depok ini. Langkah-langkah yang kami lakukan akan kami telusuri apabila ada kesalahan dan akan kami perbaiki jika memang ada kesalahan.

Pada Pukul 14.15 WIB Perwakilan Aksi meninggalkan Lokasi pertemuan dan kembali ke tempat masing-masing.

Adalun Tuntutan Aksi tersebut adalah:

1. Meolak hasil perhitungan suara yang tidak relevan
2. Gugat Ketua KPU Pusat
3. Meminta pemilu ulang baik itu presiden maupun legislatif
4. Mencabut sirekap yang sangat menyesatkan.

Aliansi yang bergabung dalam aksi unjuk rasa tersebut terdiri dari:
1. ALIANSI DEPOK BANGKIT
2. ALIANSI DEPOK BERGERAK
3. ALIANSI DEPOK MENGGUGAT.
Sementara massa aksi yang turut bergabung adalah:
– Ganjar Manggala Nusantara
– ⁠Aliansi Masyarakat Depok Peduli Konstitusi
– ⁠Gerakan Ganjar Kota Depok
– ⁠Komando GP One 1
– ⁠Bobotoh Ganjar
– ⁠PBN
– ⁠GP Center
– ⁠Sekber
– ⁠RGPRI
– ⁠Kombas
– ⁠Tim Bang Ali Akbar
– ⁠Bara Baja

Petugas pelaksana Pengamanan dengan jumlah 44 personil dengan rincian sbb:
– Pa : 5 pers
– Satintelkam : 2 pers
– Satreskoba : 3 pers
– Satreskrim : 5 pers
– Satsamapta : 11 pers
– Satlantas : 8
– Satbinmas : 2 pers
– Presisi : 7 pers
– Sipropam : 2 pers

Pukul. 14. 20 WIB massa aksi meninggalkan lokasi dan kembali ke tempat masing-masing. Selama kegiatan berjalan dengan aman tertib dan lancar.

Reporter: Andriata Dioritano

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *