Tamperaknews.com – Cirebon, Jawa Barat – Pakar Kelautan dan Perikanan, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS menyampaikan untuk menjadi pemimpin yang baik harus punya sifat seperti Rasulullah SAW.
Demikian disampaikan Prof. Rokhmin Dahuri saat memberikan tausiyah pada acara Maulid Nabi Muhammad SAW di kediaman H.Tarmadi Blok Karangdogolan, Desa Gebang Ilir, Cirebon, Sabtu (14/10/2023)
Maulid Nabi Muhammad SAW, paparnya, merupakan perayaan yang sangat penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Pada hari ini, kita mengenang kelahiran Nabi Muhammad SAW yang merupakan rahmat bagi seluruh alam semesta. Beliau adalah utusan Allah SWT yang membawa petunjuk hidup bagi umat manusia.
“Oleh karena itu, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini menjadi momen yang sangat berarti bagi umat Muslim,” ujar Prof. Rokhmin Dahuri yang juga caleg DPR RI Dapil Jabar 8.
Dalam kesempatan itu, Prof. Rokhmin Dahuri menjelaskan, Nabi Muhammad SAW diturunkan oleh Allah ke muka bumi untuk di jadikan suri tauladan terbaik di seluruh dunia bukan hanya di zaman dulu tapi juga sampai hari kiamat.
Maka, lanjutnya, Michael H Hart dalam bukunya The 100 menetapkan Muhammad SAW sebagai tokoh paling berpengaruh sepanjang sejarah manusia.
“Artinya Maulid Nabi sangat penting, tapi jangan hanya marhabanan saja. Yang terpenting memperingati lahirnya Nabi Muhammad meneladani akhlaknya,” papar ketua DPD PDI Perjuangan itu.
Lalu, Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University tersebut menguraikan, sifat Kanjeng Nabi yang sangat mulia, pertama Siddiq (jujur), kedua Amanah (dapat dipercaya), ketiga planning Fatonah (cerdas dan visioner) bisa berpikir kedepan untuk kebaikan. Dan keempat Tabligh (menyampaikan).
Kita ketahui, sebelum Rasulullah hijrah nama Madinah disebut Yasrib (kota terkutuk, miskin dan kotor). Kemudian oleh Nabi Muhammad dirubah menjadi Madinah Al Munawwarah, kota yang subur makmur, toyibah dan baldatun wa ghofururohim.
Tapi menurut para ulama ada tiga sifat tambahan Nabi yang sangat mulia kalau kita amalkan menjadi salah sukses. “Yakni bersabar, bersyukur,” ujar Duta Besar Kehormatan Kepulauan Jeju dan Kota Metropolitan Busan, Korea Selatan itu.
“Kata Rasulullah orang Muslim itu indah sekali, karena kalau dapat cobaan bersabar, sebaliknya jika apat barokah, rezeki, naik pangkat bersyukur. Sehingga kalau kaya dia berzakat, sedekah , menolong orang dst,” terang Prof. Rokhmin Dahuri.
Lalu, jika kita muslim dan muslimah yang menjalankan Islam secara kaffah secara keseluruhan tidak benci, dengki.
Ketiga qonaah. Setelah berikhtiar dan berdoa bersyukur jika tidak sesuai yang diinginkan.
Maka sebagai umat Islam, Prof. Rokhmin Dahuri mengingatkan, jika kita kaffah Insya Allah berhasil semua. Untuk itu, umat Islam harus percaya karena itu sudah janji Allah kalau orang bertakwa akan berhasil.
Jika kita beriman dan bertaqwa Insya Allah akan mendapatkan mahraj jika kita mendapat kesulitan dengan berikhtiar, berdoa, tahajud akan dimudahkan. Kata Allah akan mendatangkan rezeki yang tidak disangka-sangka.
“Siapa sangka bapak Dahuri buta huruf sebagai anak nelayan ibu hanya kelas 1 SD saya bisa menjadi menteri. Kiatnya kita harus the best,” imbuh Prof. Rokhmin Dahuri yang pernah menduduki jabatan strategis, menjadi menteri KKP 2001-2004.
Prof. Rokhmin Dahuri sebagai tokoh nasional asal Cirebon merupakan pakar, akademisi, politikus yang dinilai berkontribusi dalam kemajuan Cirebon sekaligus mengharumkan Cirebon di kancah nasional.
Prof Rokhmin Dahuri mengikuti acara Maulid Nabi Muhammad SAW dengan penuh keikhlasan dan kecintaan. Beliau menghadiri acara tersebut untuk memperkuat ikatan spiritualnya dengan Nabi Muhammad SAW. Melalui sholawat yang dipanjatkan, Prof Rokhmin Dahuri berharap dapat mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad SAW.
Acara Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut berlangsung dengan khidmat dan penuh kebersamaan. Seluruh peserta hadir dengan hati yang bersih dan penuh keikhlasan. Suasana semakin meriah dengan lantunan sholawat yang dipanjatkan oleh semua peserta. Semua orang terlihat begitu khusyuk dalam meraih syafaat dengan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Reporter: Johan Sopaheluwakan