Berita  

Oknum ASN Akui Salah, Ketum SIJI Putra Jaya Sukma: Wartawan Tidak Boleh Dihina Terlebih di Tempat Umum

banner 120x600
banner 468x60

Tamperaknews.com — Butur – Melaksanakan tugas wartawan dalam mengupas dan mendalami suatu masalah memang sangat diwajibkan melaksanakan investigasi, meminta informasi dan klarifikasi dari beberapa sumber terkait tulisan beritaberita, Jumat (11/08/2023).

 

banner 325x300

Bila salah satu pihak tidak suka dengan kehadiran wartawan guna mendapatkan informasi atau klarifikasi maka silahkan menggunakan sikap yang baik, bahasa yang baik, juga pernyataan yang baik, jangan melontarkan ucapan yang merendahkan profesi wartawan yang sudah jelas dilindungi oleh Undang-Undang No 40 Tahun 1999.

 

Hal ini menjadi perhatian seluruh Insan Pers Nasional ketika oknum ASN menghina profesi wartawan apalagi penjelasan lengkap dari pihak wartawan tersebut bahwa beliau adalah Pimpinan Redaksi Media yang lengkap dengan KTA surat tugas serta legalitas media yang di miliki PT Media Komunikasi Informasi.

 

Sultra.expost.co.id tergabung (SIJI) Suara Independen Jurnalis Indonesia Ketua Umum SIJI Putra Jaya Sukma memberikan penilaian sikap dan ucapan buruk Oknum ASN sangat serius. Saya harap oknum ANS meminta maaf kepada media bersangkutan secara publikasi media.

 

“Ucapan yang terlontar melalui rekaman menurut saya jika menyebar semua media akan menjadi kemarahan besar bagi insan pers seluruh Indonesia,” ucap Sukma.

 

Tim Media melakukan komunikasi via telp kepada Ketum (SIJI) Bapak Putra Jaya Sukma mengenai terkait terjadinya ucapan Oknum ASN yang menghina wartawan sultra.expost.co.id

 

Pak Rasul ketika dihubungi oleh tim media memaparkan rilis berita yang sudah tayang di beberapa media online seperti di bawah ini adalah benar permasalahan yang terjadi.

 

Oknum ASN Akui Dirinya Bersalah, Secara Pribadi Meminta Maaf, Tapi Ratusan Media Tidak Terima

 

Buton Utara – Seorang Aparatur Sipil negara (ASN) yang bertugas di Sekretariatan bidang perencanaan Dewan Pimpinan Rakyat Daerah Buton Utara (DPRD-Butur), dinilai minim prilaku yang mencerminkan sebagi seorang pejabat publik.

 

Hal itu didasari, oknum ASN tersebut diduga telah melecehkan profesi Jurnalis melalui statement-statmentnya yang di anggap kasar saat hendak dikonfiasi.

 

Bagaimana tidak, dugaan tersebut dibeberkan langsung sebagaimana dialami seorang jurnalis yang merupakan Pimpinan Redaksi sultra.expost.co.id merasa telah dilecehkan ataupun direndahkan menyangkut profesinya saat melakukan peliputan klarifikasi berita yang ia terbitkan sebelumnya mengait dugaan penahanan gaji honorer.

 

Rasul Mustapa Ansar menceritakan, kejadian tersebut berawal pada saat itu 07/08/2023 tepat di ruangan perencanaan DPRD Buton Utara, dimana salah satu jurnalis yakni Pimpinan Redaksi sultra.expost.co.id yang tengah melakukan klarifikasi kepada salah satu oknum pegawai dimana ini adalah perencanaan.

 

Ironis, saat diwawancarai pimpred itu menanyakan bahwa dirinya saat melakukan klarifikasi atas pemberitaan terkait penahanan gaji honorer, namun dirinya sontak dihina oleh oknum ASN yakni kepala perencanaan yakni: Eka.

 

“Ya saat saya melakukan wawancara berupa klarifikasi atau mengambil keterangan dari Ibu Eka selaku perencanaan DPRD Buton Utara, namun Eka langsung melontarkan kalimat bahwa saya setengah wartawan sedangkan saya membawa lengkap dengan legalitas saya semua,” ungkap RMA.

 

Rasul Mustapa Ansar menyebutkan, bahwa ibu Eka telah melakukan permintaan maaf yang sebesar-besarnya terhadap dirinya. Namun menjadi dilematis karena ungkapan-ungkapan yang dinilai kasar dikeluarkan Oknum ASN tersebut telah melukai perasaan jurnalis lainnya. Dimana ungkapan tersebut menyangkut kesenjangan nama baik profesi jurnalis.

 

“Ibu Eka telah melakukan permintaan maaf yang sebesar besarnya kepada saya namun saya sampaikan bahwa untuk secara pribadi saya sebagai manusia biasa telah memaafkan namun belum tentu teman+teman jurnalis lain akan terima pasalnya ini berbicara terkait jurnalis,” ujar RMA.

 

Lanjut dia, “Saya belum mengetahui pasti langkah apa yang akan diambil oleh rekan-rekan media yang lain yang terhimpun di media grup, dimana berdasarkan informasi terakhir semalam sebagian ada yang bisa menerima, namun juga terdapat sejumlah rekan media yang bersikukuh merasa keberatan untuk mengambil langka lebih lanjut. Hal inipun sampai hari ini masih diskusikan oleh sejumlah rekan media yang lain.

 

 

 

 

 

 

Ketika berbicara kepada Bapak Rasul pemilik media sultra.expost.co.id bahwa permintaan maaf ini secara pribadi sudah diterima tetapi teman teman Pers yang sama memperhatikan permasalahan ini berharap harus resmi untuk permintaan maaf ke semua Insan Pers yang dilaksanakan secara terbuka dan diliput oleh teman teman media. Karena ini bukan masalah pribadi menurut Pak Rasul.

 

Reporter: Johan Sopaheluwakan

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *