Drama OTT KPK: Uang Rp7 Miliar Terbongkar, Larshen Yunus Beri Pernyataan Tegas!

banner 120x600
banner 468x60

Tamperaknews.com – PEKANBARU – Setelah melakukan penangkapan dan pemeriksaan terhadap sembilan orang melalui Operasi Senyap Tangkap Tangan (OTT), penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) langsung membawa tiga orang dari Mapolresta Pekanbaru menuju Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II untuk diterbangkan ke Jakarta.

Ketiga orang tersebut adalah Penjabat (PJ) Walikota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa S.STP M.Si, yang juga merupakan ASN di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru, Indra Pomi Nasution ST M.Si, dan salah seorang Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bagian (Kabag) Umum Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru.

banner 325x300

Sesampainya di Jakarta, ketiga orang tersebut langsung digiring ke Gedung KPK RI di Jalan Kuningan Persada, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan.

Beberapa waktu kemudian, Komisioner KPK yang dipimpin langsung oleh salah seorang pimpinan KPK menggelar konferensi pers. Ada beberapa fakta terbaru yang disampaikan pasca peristiwa OTT di lingkungan Pemko Pekanbaru.

“Setelah kami lakukan observasi dan pengamatan lebih lanjut, ditambah lagi dengan pernyataan Nurul Ghufron, selaku pimpinan KPK dalam konferensi persnya, bahwa uang haram sekitar Rp7 miliar itu sudah sempat mengalir ke beberapa pihak,” ungkap Larshen Yunus, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Tingkat I, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Riau12.

Menurut pimpinan induk organisasi kepemudaan terbesar dan tertua itu, salah satunya adalah uang haram Rp150 juta yang mengalir kepada Dr. Yuliarso S.STP M.Si dan uang Rp20 juta kepada seorang wartawan di Kota Pekanbaru.

Aktivis anti korupsi itu menegaskan bahwa pernyataan dari pimpinan KPK RI, Nurul Ghufron, harus dijadikan atensi bersama. Kasus korupsi belanja fiktif yang dilakukan PJ Walikota dan Sekdako Pekanbaru beserta pihak lainnya harus terus diusut tuntas. Jangan sampai ada stigma bahwa KPK turut membiarkan pihak-pihak yang sebenarnya menjadi bagian dari rangkaian peristiwa korupsi seperti itu.

“Terhadap saudara Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Pekanbaru, Dr. Yuliarso S.STP M.Si, kami selaku masyarakat beserta elemen lainnya ikut mempertanyakan kebenaran tersebut. Apakah pernyataan dari pimpinan KPK Nurul Ghufron hoax atau justru benar?! Ayo segera Bapak klarifikasi. Kalaupun uang Rp150 juta itu sudah sempat terlanjur dihabiskan, ya tidak apa-apa! Yang penting jujur saja, demi memastikan asal usul dari jaringan mafia proyek fiktif seperti ini,” tutur Larshen Yunus.

Bertempat di Gedung Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau di Jalan Jenderal Sudirman Kota Pekanbaru, hari ini Rabu (4/12/2024), Ketua KNPI Provinsi Riau menegaskan bahwa seharusnya KPK dapat lebih ikhlas lagi terhadap uang Rp150 juta dan Rp20 juta itu. Semoga ke depannya rezeki kita semua baik-baik saja.

“Bagi kami, kalaupun benar tentang uang Rp150 juta dan uang Rp20 juta, ikhlaskan saja! Mungkin pada dasarnya Pak Kadishub Kota Pekanbaru, Dr. Yuliarso S.STP M.Si, lagi butuh uang. Beli kolor, sempak, dan kebutuhan hidup lainnya ataupun bayar kreditan rumah subsidi BTN. Demikian juga terkait uang Rp20 juta yang diterima seorang wartawan. Bagi kami, lupakan saja itu. Siapa tahu sahabat kami wartawan tersebut berniat pulang kampung di akhir tahun 2024 ini, ya, paling tidak uang Rp20 juta itu bisa buat shopping di mall dan beli paket internet,” tutur Larshen Yunus.

Hingga berita ini diterbitkan, Larshen Yunus yang juga merupakan kandidat kuat calon Ketua Umum (Caketum) KNPI Pusat menghimbau semua pihak agar dapat bekerja sesuai porsi masing-masing. Jujur lebih baik, berani jujur hebat!

Semoga artikel ini lebih menarik dan informatif! Jika ada yang perlu ditambahkan atau diubah lagi, beri tahu saya ya!

“Semoga uang 170 juta rupiah yang sudah diterima Kadishub tidak diambil lagi, begitu pula dengan uang 20 juta rupiah tersebut, biarkan menjadi milik sahabat kami. Bisa saja oknum wartawan itu menggunakannya untuk biaya UKW dan lain-lain. Intinya, yang lalu biarlah berlalu. Fokus saja pada uang miliaran rupiah yang sudah dijadikan barang bukti dan telah diekspos oleh para penyidik KPK. Ayo semangat! Bersatu, berjuang, dan menang. Mari kita datangi kediaman Dr. Yuliarso S.STP M.Si atau langsung ke Kantor Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru. Jika ingin ke rumah teman wartawan kita, kita jadwalkan minggu depan!” ajak Ketua KNPI Riau Larshen Yunus, seraya menyeruput kopi pahit Aceh Gayo.

Reporter: Arjuna Sitepu.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *